Tahapan Belajar Beladiri
Belajar beladiri untuk tujuan kebaikan atau membela
kebenaran adalah tindakan yang mulia. Semangat membara saat awal latihan
beladiri, terkadang banyak sekali yang pudar di tengah jalan.
Berbagai
alasan muncul akibat berbagai kesibukan
aktifitas harian, keuangan dan ketidakcocokan pada beladiri yang sedang
dipelajarinya.
Tahapan belajar beladiri setiap orang pada umunya
adalah diawali dengan mengenal, mempelajari, menekuni, mencintai dan
menghayati. Apabila telah melewati lima fase tersebut, bisa dikatakan bahwa
seseorang telah mendapatkan inti dari beladiri dan dianggap ahli beladiri.
- Mengenal
Mengenal
adalah fase pertama dalam tingkatan ini. Tak kenal maka tak cinta. Peribahasa
ini pun berlaku dalam beladiri. Bila anda telah mengenal sejarah, filosofi,
kredibilitas, pelatih dan siswa yang berlatih akan memunculkan keyakinan untuk
belajar. Kemudahan mencari informasi di era sekarang bisa memandu anda mengenal
lebih jauh tentang aliran beladiri yang ingin digeluti. Dengan mengenalnya
terlebih dahulu akan memunculkan keinginan untuk mempelajari.
- Mempelajari
Mempelajari
suatu beladiri adalah keputusan yang tepat. Berbagai keuntungan bisa anda
raih,walaupun belum bisa dirasakan saat ini. Rajin-rajinlah berlatih agar tubuh
terlatih menjadi kuat. Pelajari semua teknik dan apliakasinya dengan seksama.
Agar tubuh semakin refleks bila ada serangan tiba-tiba.
- Menekuni
Tekun dalam
berlatih akan membuahkan hasil yang optimal dalam belajar beladiri. Tanpa
ketekunan yang tinggi, sangat mustahil seseorang dapat menguasai ilmu beladiri
dengan baik. Segala pelajaran harus diulang-ulang dan mencapai titik
kesempurnaan.
- Mencintai
Rasa cinta
yang mendalam akan dirasakan apabila telah melampaui ketiga fase di atas. Kecintaanya
akan suatu ilmu beladiri akan membuatnya melakukan hal yang terbaik dan
mengembangkan perguruannya.
- Menghayati
Seperti kita
ketahui ilmu beladiri mempunyai filosofi yang luhur bagi kehidupan manusia. Pelajari
segala gerakan dan teknik dengan baik. Setelah
itu perdalam dengan ajaran atau filosofinya yang bisa diterapkan dalam kehidupan.
Berbagai tujuan hidup atau pencerahan tentang kehidupan akan didapatkan bila
telah menghayati ilmu beladiri yang dipelajari.
Ilmu beladiri
selalu dicari dan diminati banyak orang. Walaupun tidak sedikit yang hanya
coba-coba atau sekedar ikut-ikutan. Akhirnya, ilmu yang telah dipelajarinya
segera menguap karena tidak dilatih lagi. Mereka berhenti di fase mempelajari
saja. Tidak lagi berminat untuk menekuni, mencintai apalagi menghayati ilmu
yang dipelajarinya.
Perkembangan
zaman menambah fungsi baru dari belajar beladiri, yaitu sebagai cabang olahraga
yang dipertandingkan. Memperebutkan piala atau gelar bergengsi dalam kompetisi
adalah salah satu tujuannya. Meraih prestasi dalam turnamen beladiri menjadi
hal yang membanggakan. Semua atlet harus tunduk dengan aturan juri agar tidak
didiskualifikasi. Gerakan berbahaya pun dilarang digunakan. Karena tujuan
kompetisi ini adalah untuk menunjukan ketangkasan bukan untuk saling membunuh.
Seni beladiri
secara umum sangat menekankan kebaikan, sekalipun terhadap musuh. Meskipun
secara teknik akan diajarkan bagaimana caranya melumpuhkan dan menghabisi
musuh. Pada tingkatan tertinggi ilmu beladiri akan diarahkan pada keharmonisan
dengan alam semesta dan mendapatkan pencerahan menuju hidup yang lebih baik dan
berguna bagi banyak orang.
Komentar
Posting Komentar